Selasa, 17 November 2015

Dianmas Volume 4, Nomor 1, April 2015

Volume 4, Nomor 1, April 2015, (Hal : 1 - 6)  


PENINGKATAN EFISIENSI KERJA PROSES PEMBUATAN
JAJAN PASAR BASAH PADA UMKM MAKANAN TRADISIONAL
DI PADANGSARI, SEMARANG

Budhi Surastri Soejoto1), Heny Kusumayanti2), Vita Paramita3)
1)Bagian Farmakologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto, SH, Tembalang-Semarang, 50275
2,3)PSD III Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto, SH, Tembalang-Semarang, 50275
Abstrak
Tujuan dari kegiatan yang dilakukan ini adalah meningkatkan efisiensi kinerja proses pembuatan jajan pasar basah, baik waktu dan higienitas proses, serta kualitas maupun kuantitas produk yang dihasilkan dengan memberikan alat pencampur mekanis kapasitas 20 L. Kelompok sasaran dalam program ini merupakan ibu rumah tangga yang berprofesi sebagai pengusaha UMKM Jajan Pasar Basah di Kelurahan Padangsari, Kota Semarang. Metode penyelesaian masalah yang diterapkan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini meliputi beberapa tahapan, yaitu survei lokasi pengusaha jajan pasar, pemilihan pengusaha, penyelesaian permasalahan dengan menjadikan mitra sebagai subyek, pelatihan dan evaluasi yang berkelanjutan. Kegiatan ini memberikan hasil berupa meningkatnya kinerja usaha jajan pasar basah disertai dengan perbaikan pada higienitas baik proses persiapan maupun produk jadi, dengan waktu yang lebih singkat.
Kata Kunci :    jajan pasar basah, alat pencampur mekanis, ibu rumah tangga,   kelurahan padangsari

A.  PENDAHULUAN
                 Mengembangkan minat dan bakat merupakan salah satu langkah cerdik  yang bisa dilakukan sebagai upaya menjamin tercukupinya kebutuhan keluarga, sehingga merupakan salah satu solusi dapur tetap ngepul. (download)


-----------------------------------------------------------------------------------------------

Volume 4, Nomor 1, April 2015, (Hal : 7 - 16)  


PEMANFAATAN  LIMBAH CAIR TAHU MENJADI BIOGAS
SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF YANG RAMAH LINGKUNGAN
DI KAMPUNG TIDAR CAMPUR KOTA MAGELANG

Retno Rusdjijati1), Agus Setiawan2), M. Imron Rosyidi3)
1,3) Prodi Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Magelang
2) Prodi Teknik Industri Fakultas Teknik Unisbank
Abstrak
Tidar Campur merupakan salah satu sentra industri tahu di Kota Magelang selain. Di kampung ini setiap harinya dihasilkan kurang lebih 50.000 liter limbah cair tahu, yang langsung dibuang ke sungai sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap dan mencemari wilayah Kabupaten Magelang. Guna mengatasi masalah tersebut, maka tim IbM Universitas Muhammadiyah Magelang dengan Unisbank melaksanakan kegiatan pengabdian pada masyarakat dengan memotivasi dan melakukan pendampingan agar limbah cair tahu tersebut diolah menjadi biogas. Mengingat selama ini, para pengrajin tahu mengalami kesulitan dalam penyediaan bahan bakar proses produksi. Umumnya mereka menggunakan kayu bakar, gergajian kayu, atau solar sebagai bahan bakar yang harganya cukup mahal. Jadi dengan diolahnya limbah cair tahu menjadi biogas, akan menjadi solusi yang tepat bagi para pengrajin tahu untuk penyediaan bahan bakar sekaligus untuk mengurangi pencemaran lingkungan. Berdasarkan kesepakatan dengan warga, maka dibangunlah 2 biodigester dengan kapasitas 8 dan kubik. Pembangunan kedua biodigester tersebut membutuhkan waktu kurang lebih duapuluh hari. Namun sampai 1 bulan setelah pembangunan biodigester selesai, gas metan belum muncul, karena gas metan yang muncul selalu tergerus oleh aliran limbah cair yang memang tidak pernah berhenti mengalir. Oleh karena itu biodigester harus sering dibuka pipa in-let nya untuk mengurangi aliran limbah cair tahu. Bulan kedua biogas sudah dapat dimanfaatkan untuk proses produksi tahu, meskipun belum mampu mengganti secara keseluruhan kayu bakar yang merupakan bahan bakar utama industri tahu.
Kata Kunci :    limbah cair tahu, kotoran ternak, biogas, biodigester

A.  PENDAHULUAN
         Kampung Tidar Campur merupakan salah satu sentra industri pembuatan tahu di Kota Magelang. Di kampung ini kurang lebih 35 pengrajin tahu setiap hari membutuhkan kedelai sekitar 70 ton kedelai dan menghasilkan limbah cair tahu kurang lebih 50.000 liter.

-----------------------------------------------------------------------------------------------

Volume 4, Nomor 1, April 2015, (Hal : 17 - 28)  


IBM – PAUD KELURAHAN METESEH KOTA SEMARANG
Siti Hasanah 1), Wildana Latif Mahmudi 2)
1)Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Semarang
2)Jurusan Teknik Sipil, Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. Soedarto, SH, Tembalang-Semarang, 50275
Abstrak
Pengabdian  pada PAUD di Kelurahan Meteseh Kecamatan Tembalang  ini berkontribusi dalam menyelesaikan beberapa permasalahan :Metode Pembelajaran dan juga Skill/ketrampilan mengajar yang monoton atau konvensional, kurangnya pengetahuan, pegalaman dan kreativitas dalam mengajar,  manajemen administrasi sekolah yang masih terabaikan, Model penanaman pendidikan  agama sebagai pembentuk karakter belum didesain secara terintegrasi, belum memiliki media pengajaran dan ketrampilan yang berbasis multimedia. Solusi dan pendekatan yang telah dilakukan diantaranya ;  Peningkatan skill/ketrampilan pendidik PAUD yang kompeten  melalui pelatihan Pendidik PAUD yg kompeten dalam Pengembangan ketrampilan mendidik PAUD; desain model pembelajaran agama sebagai pembentuk karakter yang  terintegrasi.; pengelolaan  dan pembenahan administrasi dan perpustakaan PAUD untuk mewujudkan taman baca anak PAUD; Pelatihan dan pendampingan dalam penerapan media pembelajaran sistem  mulitimedia di kelas dengan memanfaatkan model pembelajaran berbasis Information Communication dan Technology (ICT). Pelaksanaan kegiatan ini melibatkan  mahasiswa teknik elektro dan prodi perbankan syariah. Hasil pengabdian ini meliputi: terlatihnya guru PAUD yg kompeten dengan tujuan pendidik PAUD memiliki kemampuan mengelola kelas  yang dinamis, kreatif dan inovatif yang berpengaruh pada semangat dan kreatifitas belajar pada anak, tersedianya taman baca Anak PAUD, tersedianya teknik mengajar dengan model pengajaran pendidikan agama sebagai pembentuk karakter yang  terintegrasi, media pembelajaran multimedia yg aplikatif. media pembelajaran PAUD khususnya tentang pembentukan karakter menurut ajaran Islam yang dikemas dengan bentuk CD dan multimedia lainnya. pembelajaran melalui sistem ini sangat mendukung proses belajar mengajar di paud, anak-anak paud akan merasa senang dengan pembelajaran seperti ini, anak-anak dapat melihat pembelajaran yang sangat menyenangkan dengan mereka melihat gambar animasi-animasi yang diperlihatkan.
Kata Kunci :    PAUD, pendampingan , karakter, multimedia, aplikatif.

A.  PENDAHULUAN
             Menurut Undang-Undang Nomor20 Tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatuupaya pembinaan yang ditujukankepada anak sejak lahir sampai denganusia enam tahun yang dilakukan melaluipemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan danperkembangan jasmani dan rohani agaranak memiliki kesiapan dalam memasukipendidikan lebih lanjut.

-----------------------------------------------------------------------------------------------


Volume 4, Nomor 1, April 2015, (Hal : 29 - 34) 


IPTEKS BAGI MASYARAKAT KELOMPOK WANITA TANI
DALAM PENGOLAHAN PRODUK BERBAHAN BAKU SUSU SAPI
DI KELURAHAN CEPOKO KECAMATAN GUNUNGPATI SEMARANG

Fatmasari Sukesti, Setia Budhi Wilardjo, Nurhidajah
Universitas Muhammadiyah Semarang
Abstrak
Tujuan dari IbM ini adalah meningkatkan value added atau nilai tambah dari susu sapi dengan mengolah dalam bentuk makanan dan minuman dari bahan baku susu, seperti stik susu, egg roll,  minuman yogurt, dan es krim. Diversifikasi produk olahan dari susu merupakan salah satu upaya peningkatan konsumsi masyarakat terhadap susu. Diversifikasi juga dapat memenuhi kebutuhan konsumen terhadap berbagai jenis produk minuman atau makanan bergizi. Sedangkan bagi produsen, diversifikasi produk berarti meluaskan pangsa pasar bagi kegiatan agribisnis dan agriindustri persusuan. Metode yang dilakukan melalui penyuluhan, pelatihan dan praktek pembuatan makanan/minuman, praktek pengemasan, dan pemasaran melalui pembuatan blog, serta pendampingan kegiatan. Hasil dari IbM adalah meningkatnya kualitas produk makanan dan minuman hasil olahan yang berbahan baku susu sapi dan pemasaran melalui internet.
Kata Kunci :    value added, susu sapi, makanan/minuman olahan, diversifikasi

A.  PENDAHULUAN
            Susu sapi adalah sumber protein bermutu tinggi yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Kadar protein dalam susu segar rata rata 3,5% dan mengandung lemak yang kira kira sama banyaknya dengan protein. Susu juga mengandung gula yang disebut laktosa atau gula susu, kadarnya sekitar 5-8%.
-----------------------------------------------------------------------------------------------


Volume 4, Nomor 1, April 2015, (Hal : 35 - 42) 

PENINGKATAN PRODUKTIFITAS IKM LOGAM COR
DI KECAMATAN JUWANA KABUPATEN PATI MELALUI PENERAPAN POLA MANAJEMEN, APLIKASI TEKNOLOGI DAN BUDAYA KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA / K3

Sugeng Slamet 1)  M. Zainuri 2)
1) Fakultas Teknik Progdi Teknik Mesin – Universitas Muria Kudus
2) Fakultas Ekonomi Progdi Manajemen- Universitas Muria Kudus
Jl. Gondang manis PO.Box 53, Bae- Kudus
Abstrak
Industri kecil menengah (IKM) yang bergerak di bidang pengecoran logam di Juwana Kabupaten Pati berkembang cukup pesat. Salah satu hal yang mendorong produksi cor logam adalah produk logam yang tidak dapat dikerjakan melalui fabrikasi permesinan dapat dikerjakan melalui proses pengecoran logam dengan bentuk yang identik dengan aslinya. Keuntungan lainnya adalah pembuatan produk logam menggunakan teknik pengecoran logam adalah sesuai untuk produk massal dengan biaya produksi relatif murah. Sudah menjadi sebutan bahwa Juwana adalah kota kuningan, kota garam juga kotan ikan bandeng yang dibudidayakan melalui tambak. Produk cor yang dikembangkan menggunakan cetakan pasir dengan pola logam dengan bahan utama adalah Aluminium dan Kuningan (Cu-Zn). Adapun sebaran pengrajin ada di wilayah Desa Growong lor, Growong kidul dan Sejomulyo. Sudah menjadi kelaziman usaha kecil menengah adalah pengelolaan dan teknologi produksi masih tradisional, belum banyak menerapkan sistem manajemen modern dan teknologi. Adapun metode yang dilakukan untuk meningkatkan produktifitas usaha adalah melakukan pembenahan pola manajemen usaha, penerapan teknologi tepat guna dan pembenahan peralatan pendukung mesin produksi, memberikan pemahaman dan penerapan alat-alat kesehatan dan keselamatan kerja/K3. Melalui pembenahan sebagaimana tersebut diatas mampu meningkatkan produktifitas sebesar    20-25%. Hal ini ditandai dengan makin menurunnya jumlah produk reject, keteraturan dokumen usaha, keteraturan alur produksi serta menurunnya angka kecelakaan kerja.
Kata Kunci: pengecoran, logam, Juwana, produktifitas, kesehatan dan keselamatan kerja

A.  PENDAHULUAN
         Keberadaan industri pengecoran logam di beberapa desa di kecamatan Juwana khususnya desa Growong lor, Growong kidul dan Sejomulyo sudah merupakan mata pencaharian sebagian warga di sana selain bertani dan nelayan.

-----------------------------------------------------------------------------------------------


Volume 4, Nomor 1, April 2015, (Hal : 43 - 50) 


IbM PELATIHAN PIJAT BAYI BAGI KADER POSYANDU BALITA
KELURAHAN GIRIPURWO WONOGIRI
Marni1), Retno Ambarwati2)
Akademi Keperawatan Giri Satria Husada Wonogiri
Jl Tentara Pelajar No. 01, Giriwono, Wonogiri
Abstrak
Bayi/Anak harus diberikan stimulasi agar dapat tumbuh maksimal. Hanya sedikit orang tua dan kader di masyarakat Giripurwo yang tahu bagaimana cara untuk pijat bayi/anak dengan benar. Tujuan program IbM ini adalah memberikan pelatihan pijat bayi pada kader Posyandu di desa Giripurwo dan meningkatkan keterampilan kader dalam memberikan pelayanan pijat bayi. Pelatihan ini akan diberikan kepada kader kesehatan dan ilmu ini akan ditransfer ke masyarakat, terutama untuk keluarga yang memiliki balita, penyuluhan tentang bagaimana mendeteksi kesehatan, jika ada kelainan dalam pertumbuhan dan memberikan penyuluhan yang benar cara pijat bayi dengan dukungan dari pendanaan IbM  Pendidikan Tinggi. Solusi yang ditawarkan adalah dengan pelatihan tentang pengetahuan pertumbuhan dan perkembangan bayi, pelatihan pijat bayi. Memberikan layanan pijat bayi di Posyandu. Hasil yang diharapkan dari sasaran luaran pada program IbM meliputi; paket teknologi pijat bayi yang benar, sehingga dapat diperoleh secara optimal tumbuh dan berkembang pada anak. Hasil analisis manfaat pada pijat bayi. Bayi dipijat secara benar. Pembuatan sertifikat bagi para kader posyandu yang telah berkompeten dalam melakukan pijat bayi.
Kata kunci : Pelatihan, bayi pijat, Kader Posyandu

A.  PENDAHULUAN
Salah satu potensi sasaran yang menjadi perhatian adalah menyangkut pertumbuhan dan perkembangan anak. (selengkapnya download)