Minggu, 30 Maret 2014

Dianmas Vol. 2 No. 2, Oktober 2013, Hal : 129-146



MEMBENTUK WIRAUSAHA BARU MELALUI PROGRAM IPTEKS BAGI KEWIRAUSAHAAN (IbK) DI UNIVERSITAS MURIA KUDUS

Masluri, Mukhamad Nurkamid, Dwi Sugiarto
Universitas Muria Kudus

Abstrak
Membentuk wirausaha baru dilakukan sebagai usaha untuk mengatasi pengangguran. Usaha ini dilakukan melalui program penerapan iptek di perguruan tinggi dengan program IbK (Iptek bagi Kewirausahaan) di perguruan tinggi. Sebagai pertimbangan yaitu potensi dan kesiapan peruruan tinggi untuk melaksanakan program ini. Proses dari program IbK yaitu mulai dari seleksi peserta, pelatihan, magang, kuliah kerja usaha, penyusunan studi kelayakan, penyusunan rancana bisnis dan presentasi, memulai usaha bagi calon tenant yang lolos seleksi, pembimbingan serta evaluasi monitoring secara berkala. Dalam perintisan usaha ini diberikan bantuan: teknologi, pembiayaan, bimbingan teknis, dan membantu menjaga keberlanjutan. Program mendatang yaitu memberdayakan tenant yang sudah berjalan untuk membimbing dan membantu calon tenant angkatan berikutnya, begitu seterusnya sehingga pembentukan wirausaha baru di perguruan tinggi tinggi tidak berhenti pada waktu ada program IbK, tetapi akan tetap jalan dan melembaga di perguruan tinggi.   
Kata kunci : kewirausahaan, perguruan tinggi, mahasiswa, iptek.

A.      PENDAHULUAN

         Pengangguran dan kemiskinan hingga saat ini merupakan masalah besar bangsa Indonesia yang belum bisa terpecahkan. Menurut data BPS Agustus 2011, jumlah pengangguran terbuka tercatat sebanyak 8,1 juta orang (7,3% dari total angkatan kerja sekitar 113,74 juta orang). Dari jumlah 8,1 juta orang pengangguran tersebut (selanjutnya klik...)

Dianmas Vol. 2 No. 2, Oktober 2013, Hal : 119-128



IbPE PADA INDUSTRI BATIK DI LASEM KABUPATEN REMBANG 
 Tahun ke 1 (tahun 2011)
Muhammad Asrori1), Noor Suroija2)
1)Jurusan Akuntansi dan 2) Jurusan Administrasi Niaga
Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang 50275
Email : asrori007@yahoo.com
Abstrak
Program Ipteks bagi Pengembangan Produk Eksport ini merupakan salah satu kegiatan pengabdian kepada masyarakat DP2M DIKTI. Persoalan yang ditangani meliputi seluruh aspek bisnis UKM sejak dari bahan baku sampai ke pemasaran produk. Tujuan program IbPE : a). Memacu pertumbuhan ekspor produk Indonesia, b). Meningkatkan kualitas produk UKM dan pemasaran dalam merebut peluang ekspor, c).Mempercepat alih teknologi dan manajemen PT ke masyarakat industri, d).Mengembangkan proses link and match antara perguruan tinggi, Pemda dan masyarakat luas. Permasalahan UKM Mitra  : a). Aspek sumber daya manusia : keterbatasan ketrampilan membatik baik dari sisi kuantitas dan kualitas (pembatik rata rata sudah berusia tua sehingga perlu regenerasi), b). Aspek produksi : terbatasnya penyediaan bahan baku, masih terbatasnya penciptaan desain produk baru, terbatasnya alat untuk membatik (ditambah/diganti) alat baru, terbatasnya teknologi pewarnaan, belum seriusnya penanganan limbah produksi.,            c). Aspek pemasaran : promosi masih belum optimal (termasuk display produk yang masih kurang tertata) dan  jangkauan pemasaran masih terbatas (terbatas pulau jawa) jangkauan  ke antar pulau atau ke manca negara masih belum optimal dan masih menggunakan pihak ke 3., d). Aspek administrasi  manajemen keuangan/akuntansi, perpajakan, eksport import : Masih minimnya pemahaman dan penerapan penataan manajemen keuangan yang baik, termasuk masalah anggaran,  perpajakan, perbankan, e). Aspek hukum usaha : masih minimnya pemahaman proses perijinan usaha dan patent. Metode yang diterapkan dalam program ini adalah : a). Pelatihan , b). Pendampingan, c) Rekayasa/ pembuatan alat/ desain, d). Monitoring dan feed back. Kegiatan yang telah direalisasikan dalam tahun 1 adalah : a). Pelatihan dan praktek ketrampilan membatik, b). Pelatihan dan praktek penciptaan desain baru dan pewarnaan serta penerapan teknologi tepat berupa pembuatan alat gledekan dan lorodan, c). Penataan/ penanganan limbah pabrik, d). Pelatihan dan praktek manajemen : keuangan/akuntansi, anggaran, perpajakan dan mengikuti pameran. Luaran pada tahun 1 adalah : a). Peningkatan kuantitas dan kualitas produk melalui perbaikan proses produksi batik lasem dengan pelatihan membatik (I) dan  penerapan teknologi tepat (I)  b). Penataan lingkungan pabrik dengan pengelolaan limbah yang baik (dengan tingkat pencemaran turun 10 % - 20%), c). Melakukan peningkatan penataan manajemen UKM melalui pelatihan manajemen keuangan/  akuntansi/ perpajakan, manejemen pemasaran. d). Melakukan promosi melalui penataan  show room, mengikuti pameran (lokal, regional), e).  Peningkatan pangsa pasar sebanyak 10 % dibanding sebelum tahun I
Kata kunci : IbPE, tujuan, realisasi kegiatan, luaran.

A.      PENDAHULUAN
Program pembangunan yang telah dilaksanakan oleh pemerintah dan rakyat Indonesia selama ini telah membawa hasil berupa kemajuan di segala bidang serta peningkatan kesejahteraan masyarakat dalam segala aspek kehidupan. (selanjutnya klik..)

Dianmas Vol. 2 No. 2, Oktober 2013, Hal : 111-118



IPTEKS BAGI MASYARAKAT KLASTER INDUSTRI KECIL ANODISASI LOGAM DI ADIWERNA TEGAL

Bambang Tjahyono, Suparni Setyowati Rahayu, Adhy purnomo

Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. Soedarto, SH, Tembalang Semarang

Abstrak
Bertambahnya jumlah dan model kendaraan bermotor yang diproduksi akan bertambahnya penyediaan suku cadang. Hal ini akan membuka peluang   industri-industri kecil yang bergerak dalam bidang suku cadang dan acessori kendaraan bermotor ikut merebut pangsa pasar. Kota Tegal telah mengembangkan industry kecil yang bergerak  dalam bidang suku cadang acesori kendaraan, antara lain suku cadang dan acessori. Pemilihan teknologi atau sentuhan teknologi menjadi sangat penting dalam meningkatkan kualitas maupun kuantitas produk. Di kota Tegal terdapat 2 (dua) UKM Anodisasi yang cukup potensial bergerak di bidang elektroplating dan anodizing serta moulding yaitu UKM Nusantara Jaya Logam, Dua Saudara. Banyak cara untuk mendapatkan kualitas dan kuantitas tetap terjaga atau terjamin yaitu dengan proses pembentukan cetak permanen (1). Cetak tuang menggunakan permanen mould casting sebagai alat pembentuk produk. Keunggulan cetak permanen mempunyai ukuran yang tepat dan proses sangat cepat(3). Untuk mendapatkan tampilan yang menarik dan tahan karat maka diperlukan proses pelapisan (elektroplating).              Inovasi produk harus selalu di berdayakan supaya usaha tetap eksis dan mengikuti perkembangan teknologi. Pengembangan desain produk yang baik adalah disamping aspek fungsi juga tidak kalah pentingnya yaitu aspek seni. Desain-desain yang mengandung seni diperlukan pada produk asesori kendaraan bermotor. Hasil menunjukan bahwa sentuhan teknologi dapat meningkatkan produksi acesori handle cakram 25%, elektroplating 20%, Anodisasi 20% dan pemasaran 10%. Pengembangan proses produksi harus tetap dilakukan evaluasi dengan perbaikan dan  pengembangan teknologi terus menerus agar produk laku di pasaran. .
Kata kunci : Anodisasi, pelapisan.

A.       PENDAHULUAN
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi begitu cepatnya seiring dengan semakin meningkatnya tingkat akan kepuasan kebutuhan manusia terutama kebutuhan akan sarana transportasi. Berbagai desain alat-alat transportasi (selanjutnyaklik ….)

Dianmas Vol. 2 No. 2, Oktober 2013, Hal : 101-110



PEMBERDAYAAN LULUSAN SMK JURUSAN TEKNIK MESIN
DI KOTA SEMARANG MELALUI PENINGKATAN KOMPETENSI APLIKASI MENGGAMBAR DENGAN CADD

Suharto, A.Sutowo Latief, Ariawan Wahyu Pratomo
Staf Pengajar Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang

Abstrak
SMK  sebagai salah satu institusi yang menyiapkan tenaga kerja, dituntut mampu menghasilkan lulusan sebagaimana yang diharapkan oleh dunia kerja. Tenaga kerja yang dibutuhkan adalah sumber daya manusia yang memiliki kompetensi sesuai bidang pekerjaannya, memiliki daya adaptasi dan daya saing yang tinggi. Permasalahan saat ini, kompetensi menggambar dengan komputer masih kurang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan memberikan sosialisasi keuntungan penggunaan komputer dalam penggambaran, sosialisasi penggunaan engineering software yang umum digunakan dunia kerja, dan pelatihan penerapan software autocad untuk menggambar teknik. Sasaran kegiatan ini yaitu lulusan SMK jurusan Teknik Mesin di Kota Semarang. Peserta kegiatan terdiri dari 7 SMK, 16 lulusan SMK, lama kegiatan 40 jam di Laboratorium Perancangan Politeknik Negeri Semarang. Hasil evaluasi kegiatan menunjukkan peningkatan kompetensi peserta pelatihan pada pengetahuan dan penerapan penggunaan komputer untuk perancangan dan penggambaran.
Kata kunci: Pemberdayaan, Lulusan SMK, Komputer, Kota Semarang

A.    PENDAHULUAN
          Peningkatan kemampuan dan keterampilan bagi generasi muda calon tenaga kerja merupakan tanggung jawab dunia pendidikan, baik pendidikan formal maupun non formal. Pendidikan merupakan bagian integral(selanjutnya klik...)