IbM PENGRAJIN
PRODUK ASESORI RUMAH TANGGA
BERKAH JAYA DAN
WARNI COLLECTION TEMANGGUNG
Sandi Supaya1),
Kunto Purbono2)
1)Jurusan
Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Semarang
2)Jurusan Teknik Mesin, Politeknik
Negeri Semarang
Jl. Prof. Soedarto, SH., Semarang, 50275
Abstrak
Pengrajin Berkah Jaya dan Warmi
Colection yang berlokasi di di Dukuh
Kelingan Desa Caruban, Kecamatan Kandangan, Kabupaten Temanggung telah berhasil
memberdayakan masyarakat setempat
dalam meningkatkan pendapatan
keluarga, dan memanfaatkan limbah daun kopi, lamtoro, mendong, pandan, produk cacat kain batik dan bahan plastik.
Produk-produk yang dihasilkan adalah kotak tisu, tikar, aneka asesori yang
dapat digunakan untuk menyimpan pakaian, tas wanita, kosmetik, tas, sepatu,
jilbab. Kedua pengrajin tersebut menghadapi permasalahan pembuatan laporan
penyusunan harga pokok produksi dan harga jual produk, stabilitas jumlah dan
kualitas produksi. Permasalahan produksi tersebut dipicu oleh jumlah dan
kondisi mesin jahit yang tidak prima, alat potong kertas karton yang masih
sederhana, dan sering terjadinya pemadaman listrik. Untuk mencapai tujuan dari
kegiatan ini, maka disepakati dengan mitra untuk melakukan penambahan mesin
jahit, pengadaan mesin genset dan alat potong kertas karton, serta memberikan
pelatihan penyusuanan laporan perhitungan harga pokok produksi dan harga jual.
Kegiatan praktik membuat produk asesori rumah tangga, dan mengoperasikan mesin
genset dilakukan dengan menggunakan
mesin dan peralatan yang telah diberikan kepada mitra. Praktik menyusun laporan menentukan Harga pokok produk dan
harga jual dengan menggunakan aplikasi software
Microsof excel dan laptop dari tim pengabdi. Pendampingan dilakukan pada waktu praktik dan monitoring. Dari aktivitas
monitoring diperoleh informasi bahwa mitra mampu menghitung harga pokok
produksi, mesin jahit mampu menaikan produksi
60%, percepatan potong karton meningkat 100%, genset
dapat digunakan untuk menggantikan sumberdaya listrik PLN, produksi
tidak terhenti atau terganggu karena adanya pemadaman listrik PLN.
Kata Kunci : Pengrajin,
asesori, daun kopi, lamtoro, harga pokok, harga jual
A. PENDAHULUAN
Pengrajin produk asesori
rumah tangga Berkah Jaya dan Warni Collection Temanggung merupakan sebagian
kecil dari industri
kerajinan rumah tangga kreatif yang mengubah bahan baku tidak bernilai, bahkan
dianggap sebagai sampah atau limbah menjadai produk unik, menarik dan bernilai
ekonomi di Kabupaten Temanggung.
IbM PENGRAJIN BATIK SEKARWANGI
DAN BATIK SURYA
KENDAL
Mardinawati 1), Iham
Sayekti 2), Susena3)
1,3)Jurusan
Akuntansi, 2)Jurusan
Teknik Elektro,
Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. Soedarto, SH., Semarang, 50275
Email:
1) watimardina@yahoo.co id
Abstrak
Masalah yang
dihadapi oleh mitra adalah produk yang belum dikenal masyarakat luas, proses
batik masih menggunakan kompor minyak tanah, dan ember sebagai media dalam
proses pencelupan, serta belum mampu menghasilkan produk batik cap. Panas yang
dihasilkan oleh kompor minyak tanah tidak stabil, dan tidak bisa disesuaikan
dengan kebutuhan panas dalam poses membatik. Dampak panas yang tidak dapat
diatur dan penggunaan ember dalam proses pencelupan adalah hasil kerja batik
menjadi tidak rata, kualitas dan harga produk menjadi kurang bagus. Tujuan dari
kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kualitas, menambah desain produk batik,
memperluas jangkauan pemasaran, meningkatkan kemampuan mitra dalam menghitung
biaya produksi dan harga jual, dan meng-update contain (isi) web. Metode yang
digunakan dalam kegiatan ini meliputi pendampingan, praktek menggunakan
peralatan dan bahan yang diberikan tim, praktek menghitung harga pokok dan
harga jual, praktek menjadi admin web. Evaluasi dilakukan oleh tim selama
kegiatan dan melalui produk batik yang dihasilkan dari kegiatan praktik. Hasil
kegiatan ini berupa dokumen biaya perhitungan harga pokok produksi, kain batik
tulis dan cap, kompor dapur, kompor listrik otomatis, panci, bak celup, pot,
lemari ruang pamer dan situs web pemasaran disebut www.batik-cepiring.com.
Semua hasil dari kegiatan ini telah disampaikan kepada mitra.
Kata Kunci : batik, tulis, cap, wangi,
surya, web, biaya
A. PENDAHULUAN
Terdapat dua pengrajin batik di Desa Cepiring Kota
Kendal, yang memulai usaha pada tahun 2012. Meskipun sudah tiga tahun lamanya,
namun masih terdapat bebendala baik dari
proerapa kedua kendala dalam proses produksi tersebut, akan berpengaruh kepada kwalitas dan kuantitas produk batik yang
dihasilkans dan berdampak pada harga jual produk, dikarenakan hasil produk
batik menjadi kurang bagus.
IbM ABON JAMUR
TIRAM KELOMPOK TANI JAMUR TIRAM
KARANGMALANG
SRAGEN
Hutari
Puji Astuti 1), Ika
Budi Wijayanti 2)
1,2 Prodi DIII Kebidanan STIKes
Kusuma Husada Surakarta
Jl. Jaya Wijaya No.11 Kadipiro Surakarta
Abstrak
Jamur tiram (Pleurotus sp.)merupakan
salah satu dari sekian jenis jamur kayu yang bisa dikonsumsi. Dinamakan jamur
tiram karena bentuk tudung jamur ini sepintas menyerupai cangkang tiram. Jamur
tiram sudah dikenal di masyarakat luas, baik di Indonesia maupun di berbagai
negara. Jamur tiram mempunyai banyak manfaat utuk kesehatan, antara lain
sebagai antikolesterol, antioksidan dan anti tumor. Di dalam kandungan jamur
tiram terdapat beberapa kandungan gizi diantaranya adalah lemak, mineral, serta
beragam vitamin dan serat yang sangat penting bagi ketahanan tubuh manusia.
Dalam setiap 100 gram jamur tiram segar terdapat 8,9 mg kalsium; 1,9 mg besi;17,0
mg fosfor; 0,15 mg vitamin B-1(tiamin); 0,75 mg vitamin B-2(riboflavin) dan
12,40 mg vitamin C. Jamur tiram juga mengandung asam folat (folid acid) yang
sangat baik untuk mencegah serangan kanker dan menyembuhkan penyakit anemia.
Kandungan asam folat pada jamur tiram ini sangat baik di konsumsi oleh ibu
hamil, karena asam folat adalah zat yang bisa mengurangi resiko cacat kelahiran
dan cacat otak pada anak. Di Desa Pelemgadung Karangmalang Sragen ada seorang
warga yang mempunyai jiwa wirausaha yang cukup tinggi, mempunyai usaha mandiri
jamur tiram ini, yaitu Bapak Warsita, telah mengembangkan usaha ini sejak tahun
2004. Kemudian pada tahun 2010 mendirikan Kelompok Tani jamur dengan nama
Kelompok tani wanita satuan tani yang
beranggota 15 orang ibu-ibu warga desa Pelemgadung diketuai oleh Ibu
Wahyuningsih. Pengelolaan usaha ini dilakukan bersama-sama diantara para
anggota kelompok tani tersebut, sehingga bisnis budidaya ini disebut usaha
bersama. Keuntungan dari usaha ini dibagi rata untuk semua anggota, karena
modal awal da ri usaha ini
juga sama antara para anggota. Kedua usaha tani jamur ini sampai saat ini terus
berkembang. Berdasarkan uraian tersebut, sangat tepat untuk melakukan
pendampingan usaha bagi UKM jamur milik kelompok Kelompok tani wanita satuan tani dan usaha mandiri Ibu Nuning untuk dapat
membantu menaikkan omzet penjualan dari jamur tiram tersebut dengan memberikan
pelatihan pembuatan abon jamur yang bisa langsung dikonsumsi oleh masyarakat,
terutama para wanita hamil yang sangat berguna untuk pertumbuhan janin dan
mencegah anemia karena kandungan asam folatnya.
Kata Kunci : abon jamur, jamur
tiram
A. PENDAHULUAN
Jamur tiram (Pleurotus
sp.)merupakan salah satu dari sekian jenis jamur kayu yang bisa
dikonsumsi.Dinamakan jamur tiram karena bentuk tudung jamur ini sepintas
menyerupai cangkang tiram. Bahkan orang Inggris pun menyebut jamur ini dengan
nama oyster mushroom. Jamur tiram
mempunyai banyak manfaat utuk kesehatan, antara lain sebagai antikolesterol,
antioksidan dan anti tumor.
PEMBERDAYAAN
WANITA TANI
MELALUI
PEMBUATAN KERIPIK BELUT DAUN SINGKONG
DI KECAMATAN
JUMANTONO KABUPATEN KARANGANYAR
Sugiharti Mulya Handayani1
, Mei Tri Sundari2
1,2 P4GKM LPPM UNS
Jln. Ir. Sutami 36 A, Kentingan Surakarta 57126
Email
: nanisugeng@yahoo.co.id
Abstrak
Ketela pohon/singkong merupakan komoditas yang
banyak diusahakan di Kecamatan Jumantono Kabupaten Karanganyar. Dari data statistik
Kabupaten Karanganyar dapat diketahui bahwa Kecamatan Jumantono merupakan
penghasil ketela pohon/singkong terbesar dengan jumlah produksi sebesar 25.692
ton pada tahun 2011. Produksi yang melimpah tidak menjamin kesejahteraan petani
pembudidayanya. Hal ini disebabkan karena selama ini singkong dipasarkan dalam
bentuk segar tanpa pengolahan lebih lanjut. Daun singkong yang masih muda juga
dijual dalam satuan ikat sebagai sayuran. Bagi petani penjualan daun singkong
dianggap sebagai hasil sampingan sehingga harga yang akan diterima tidak
terlalu dipermasalahkan. Seperti halnya karakteristik hasil pertanian pada
umumnya, daun singkong mempunyai karakteristik mudah rusak dan tidak tahan lama
yang membuat harga yang diterima semakin rendah. Untuk meningkatkan nilai
ketela pohon/singkong perlu adanya upaya merubah komoditas ini menjadi produk
olahan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan tahan lama. Salah satu bentuk
olahan dari usahatani singkong yang
sangat mungkin untuk dikembangkan adalah keripik belut daun singkong. Kegiatan
ini dilaksanakan dengan dua kelompok mitra yaitu Wangun Asri I dan Wangun Asri
II yang merupakan kelompok wanita yang sebagian anggotanya adalah wanita tani
yang mempunyai banyak waktu luang yang masih sangat mungkin diperdayakan.
Kepada mitra diintroduksikan cara pembuatan keripik belut daun singkong,
pelatihan manajerial dengan materi
Strategi Pemasaran (Pangsa Pasar
dan Produk), Pengemasan, Merk dan Promosi, Pengelolaan Keuangan (Pembukuan
sederhana) serta pelatihan kelembagaan/organisasi. Dengan memproduksi keripik belut
daun singkong yang memberikan
pendapatan maka secara tidak langsung wanita tani di Kecamatan Jumantono
telah berperan dalam meningkatkan
kesejahteraan keluarga.
Kata Kunci : keripik belut daun singkong, pemberdayaan, wanita
tani
A. PENDAHULUAN
Ketela pohon/singkong atau di beberapa daerah dikenal
dengan sebutan ubi kayu, kaspe, budin, sampeu atau singkong merupakan salah
satu jenis makanan rakyat di Indonesia. Tanaman singkong bisa ditanam di hampir
semua jenis tanah bahkan dapat tumbuh dengan baik di tanah yang kurus serta
kering dan tidak memerlukan pemeliharaan khusus sehingga banyak dibudidayakan
petani di daerah yang lahannya tidak mungkin ditanami padi.
IbM PEDAGANG
JAMU GENDONG
DI DESA
SUMBERSARI WONOLOPO
Wikanastri Hersoelistyorini1),
Siti Aminah2), dan Diana Hardiyanti3)
1,2) Fakultas Ilmu
Keperawatan dan Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Semarang
3) Fakultas Budaya
dan Bahasa Asing, Universitas Muhammadiyah Semarang
Jl. Kedung Mundu Raya no. 18
Semarang
Korespondensi
: hersulistyorini@gmail.com
Abstrak
Jamu gendong merupakan obat
tradisional asli Indonesia, yang merupakan warisan leluhur bangsa Indonesia dan
banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan. Namun demikian, karena
proses pembuatan jamu gendong yang hanya menggunakan alat-alat sederhana yang
kurang memperhatikan tingkat sanitasi dan higiene, menyebabkan produk jamu yang
dihasilkan kurang memenuhi kualitas maupun kuantitas. Sebagai mitra kegiatan IbM
adalah 2 (dua) orang pedagang jamu gendong asal desa Sumbersari Wonolopo Mijen
Semarang yaitu bapak Kholidi dan bapak Sumeni. Metode kegiatan IbM
dilakukan melalui penyuluhan , pelatihan, brainstorming, dan pendampingan
dalam pengelolaan usaha jamu gendong
yang baik, pengembangan produk jamu gendong cair dalam kemasan plastik yang
memenuhi syarat sanitasi dan higiene yang baik, serta pelatihan tentang teknik
pengolahan jamu gendong menjadi jamu instan. Melalui program IbM ini telah dilakukan introduksi proses
pengolahan jamu gendong menjadi minuman instan yang praktis dan higienis serta
memiliki usia simpan yang lama. Untuk mendorong peningkatan kapasitas produksi dan kualitas jamu gendong,
melalui program IbM ini, telah dilakukan perbaikan dalam proses
produksi jamu gendong mitra, meliputi penyuluhan dan pelatihan pengolahan jamu
gendong yang baik serta pengenalan alat penghancur empon-empon dan alat
penepung mekanik.
Kata Kunci : jamu
gendong, jamu instan, dan wonolopo
A. PENDAHULUAN
Jamu gendong merupakan obat tradisional yang telah
dikenal masyarakat Indonesia sejak berabad-abad yang lalu. Obat tradisional ini
merupakan warisan leluhur bangsa Indonesia dan banyak digunakan untuk memenuhi
kebutuhan kesehatan.
PEMANFAATAN ENERGI SURYA
SEBAGAI ENERGI ALTERNATIF DAN PENINGKATAN MEDIA
PEMBELAJARAN IPA DI SEKOLAH ALAM AR RIDHO
Mardiyono1),
Sugeng Ariyono2), Endro Wasito3), Slamet Handoko4)
1,3,4)
Jurusan Teknik Elektro, 2) Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri
Semarang
email:
1)m4rdiyono@yahoo.com, 2)s.ariyono@yahoo.com, 3)endro_wst@yahoo.com, 4)hands101polines@gmail.com
Abstrak
Dalam pembelajaran di bidang Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) pada kelas 4-6 SD tertulis tentang kompetensi dasar
yaitu menunjukkan perilaku ilmiah.
Beberapa permasalahan untuk mewujudkan perilaku ilmiah dalam pembelajaran IPA
yaitu terbatasnya alat peraga praktikum di sekolah mitra. Sebagai contoh untuk
pembelajaran tentang matahari, peraga yang digunakan masih menggunakan
alat-alat sederhana/konvensional seperti kaca pembesar untuk membakar benda,
payung dan alumunium foil untuk memasak, serta model tatasurya matahari.
Disamping itu pengetahuan guru tentang pemanfaatan energi matahari masih kurang
serta belum tersedianya trainer/alat peraga pembelajaran sel surya beserta
modul praktikumnya yang sesuai dengan siswa Sekolah Dasar. Hal ini perlu ditingkatkan dengan lebih
banyak menyediakan alat peraga dengan sentuhan teknologi terkini sehingga dapat
meningkatkan kapasitas pembelajaran siswa khususnya tentang pemanfaatan energi
matahari menggunakan sel surya. Kegiatan pengabdian yang diusulkan melalui
skema ini akan dilaksanakan dengan beberapa tahapan meliputi: (1) Mengadakan
pelatihan kepada guru-guru yang mengampu pembelajaran IPA tentang sel surya;
(2) Membangun trainer pembelajaran sel surya ysng disesuaikan dengan kemampuan
belajar kelas 4,5, dan 6 SD; (3) Membuat modul pembelajaran terkait trainer sel
surya berdiskusi dengan guru pengampu; (4) Melakukan pendampingan dalam
pembelajaran trainer sel surya agar didapatkan hasil pembelajaran yang
diharapkan yaitu menumbuhkan perilaku ilmiah, kreatif, inovatif, dan rasa ingin
tahu yang tinggi; (5) Melakukan evaluasi terhadap output dan outcome dengan
memberikan kuisioner kepada guru dan murid terkait dengan model pembelajaran
menggunakan trainer sel surya yang dihasilkan. Pengujian dari trainer sel surya
ini dilakukan di sekolah dasar mitra yaitu Sekolah Alam SD Ar Ridho di Kota
Semarang. Objek pengabdian berupa guru pengampu pelajaran IPA dan murid SD
kelas 4,5, dan 6. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini berupa terciptanya
alat peraga panel surya sebagai media pembelajaran pada materi energi baru dan
terbarukan, modul praktikum untuk guru dan siswa, dan kegiatan pelatihan yang
menghasilkan 20 guru Sekolah Alam Ar Ridho dalam penggunaan alat peraga
tersebut. Hasil pengujian alat menunjukkan bahwa kapasitas batterei 35 AH bila
digunakan malam hari tanpa pengisian dengan DOD 20% mampu mencatu beban
inverter dan 1 lampu LED 7 W selama 5 jam 24 menit, sedangkan bila digunakan
dengan beban inverter dan 2 lampu LED 7 W selama 3 jam 30 menit.
KataKunci : panel
surya, alat peraga, energi baru terbarukan
A. PENDAHULUAN
Dalam buku pedoman kurikulum 2013 khususnya kompetensi
dasar dan inti mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) disebutkan bahwa
siswa dapat menunjukkan perilaku ilmiah yaitu diantaranya memiliki rasa ingin
tahu
STRATEGI
PENGEMBANGAN JARINGAN USAHA UMKM PIGURA KALIGRAFI MEMASUKI
PASAR EKSPOR
Rina Fiati1),
Zuliyati 2)
1)Fakultas Teknik, 2)Fakultas
Ekonom, Universitas Muria Kudus
email:
1)
rina.fiati@umk.ac.id, 2)
zuliyatiyati@yahoo.co.id
Abstrak
Tujuan dari kegiatan pengabdian
ini adalah mengembangkan jaringan usaha,
negosiasi, dan bisnis UMKM pigura kaligrafi sebagai strategi memasuki pasar ekspor. Masalah
mendasar yang dihadapi oleh UMKM pigura kaligrafi dalam rangka pengembangan
UMKM yang berdaya saing adalah yaitu lemahnya jaringan usaha dan kemampuan
penetrasi pasar usaha kecil yang pada
umumnya merupakan unit usaha keluarga dan produk yang dihasilkan UMKM jumlahnya
terbatas dan mempunyai kualitas yang kurang kompetif. Langkah strategis dan
upaya dalam rangka meningkatkan daya saing UMKM dalam menghadapi pasar ekspor,
pada UMKM pigura kaligrafi adalah membangun jaringan usaha ( networking ) dalam
menghadapi ekonomi globalisasi melalui peningkatkan kerjasama antara UMKM,
perusahaan besar, dan aliansi untuk memperkuat jaringan dalam menghadapi
persaingan globaliasi, termasuk memenuhi kuota barang (jumlah pesanan),
meningkatkan mutu produk dan quality
control yang lebih ketat, meningkatkan keunggulan kompetitif dan
melakukan inovasi . Perlu adanya dukungan pemerintah pusat, pemerintah daerah,
instansi terkait dan pengusaha agar dapat memenangkan persaingan pasar global.
Jaringan bisnis dalam domain Teknologi Informasi akan mendukung UMKM dalam
menjalankan bisnis UMKM dan akan berkembang lebih pesat karena memperluas
jaringan. Luaran kegiatan ini adalah terciptanya jaringan usaha pada mitra
pengabdian yaitu antara UMKM pengrajin
pigura, pemerintah, perusahaan besar dan pemasaran global.
Kata Kunci : UMKM, Networking, Teknologi, Informasi, Quaity control,
Ekspor
A. PENDAHULUAN
Persaingan
dagang dan pembangunan ekonomi yang semakin mendunia (globalisasi), menyebabkan
seluruh bangsa berusaha mengejar ketertinggalan. Bangsa-bangsa dengan berbagai
kelebihan dan kekurangan telah berusaha membangun dengan menyesuaiakan
kemampuan dan aset yang dimilikinya. Sumber daya manusia sangat memegang peran
dalam pembangunan suatu bangsa. Bukan saja tingkat pendidikan tetapi faktor
kedisiplinan, kerja keras, kreatifitas, dll menjadi penentu daya tahan (survival) dan keberhasilan suatu bangsa
dalam membangun. Kini ketika kreatifitas ikut menentukan daya saing suatu
bangsa, pengembangan ekonomi dan industri juga membutuhkan kreatifitas agar
dapat menghasilkan produk-produk dan pada akhirnya akan menjadikan bangsa Indonesia berdiri di
depan (leading) bangsa-bangsa lain.
UKM) di daerah pedesaaan dewasa ini telah memberikan sumbangan besar terhadap perekonomian Indonesia.