IbM KLASTER INDUSTRI KECIL TAHU DAN TEMPE
DI BENDOSARI SUKOHARJO
Vonny Siti Anggrahini
Budiarti1), Totok Prasetyo2), Adhy Purnomo3), Amrul4),
Edy Suhartono5)
1,2,3,4)Jurusan Teknik Mesin Politeknik
Negeri Semarang
5)Jurusan Teknik Sipil Politeknik
Negeri Semarang
Abstrak
Klaster
industri kecil tahu dan tempe
Bendosari di Kabupaten Sukoharjo merupakan kategori industri kecil atau
industri rumah tangga. Jumlah pengusaha tahu dan tempe di Kecamatan Bendosari
cukup banyak, yaitu ±200 pengrajin tahu dan tempe. Di desa Puhgogor, kecamatan
Bendosari sendiri terdapat 134 pengrajin tahu dan tempe. Hal ini tentu
menimbulkan dampak yang cukup besar baik itu secara ekonomi, sosial dan yang
terpenting adalah berdampak pada kualitas lingkungan.
Ampas yang tersida masih mempunyai kandungan protein cukup tinggi yang
dimanfaatkan untuk berbagai keperluan terutama pakan ternak kambing dan sapi,
disamping dikonsumsi manusia sebagai makanan tempe gembus yang dihasilkan dari
pengeringan air kedelai. Setelah diadakan pelaksanaan dan pembinaan
eko-efisiensi limbah yang dihasilkan dari kandungan organik dan suhu yang
tinggi dapat direduksi. Manfaat yang lain adalah adanya penghematan biaya,
kinerja lingkungan yang baik dan penyempurnaan organisasi. Tata kelola yang
apik pada industri tahu dikembangkan sehingga dapat meningkatkan efisiensi
waktu, mengurangi bahaya dan resiko dari limbah tahu dan tempe
serta dampak buruk terhadap pencemaran lingkungan.
Kata Kunci : eko-efisiensi, kinerja lingkungan, penyempurnaan
organisasi
A. PENDAHULUAN
Klaster industri kecil tahu dan tempe Bendosari di Kabupaten Sukoharjo merupakan kategori
industri kecil atau industri rumah tangga. Jumlah pengusaha tahu dan tempe di
Kecamatan Bendosari cukup banyak, yaitu ±200 pengrajin tahu dan tempe.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar