Sabtu, 28 Februari 2015

Dianmas, Vol.3, No.2, Oktober 2014 - (Hal 65 - 68)



IbM KLASTER INDUSTRI KECIL TAHU DAN TEMPE
DI BENDOSARI SUKOHARJO
Vonny Siti Anggrahini Budiarti1), Totok Prasetyo2), Adhy Purnomo3), Amrul4),
Edy Suhartono5)
1,2,3,4)Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang
5)Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Semarang

Abstrak
Klaster industri kecil tahu dan tempe Bendosari di Kabupaten Sukoharjo merupakan kategori industri kecil atau industri rumah tangga. Jumlah pengusaha tahu dan tempe di Kecamatan Bendosari cukup banyak, yaitu ±200 pengrajin tahu dan tempe. Di desa Puhgogor, kecamatan Bendosari sendiri terdapat 134 pengrajin tahu dan tempe. Hal ini tentu menimbulkan dampak yang cukup besar baik itu secara ekonomi, sosial dan yang terpenting adalah berdampak pada kualitas lingkungan. Ampas yang tersida masih mempunyai kandungan protein cukup tinggi yang dimanfaatkan untuk berbagai keperluan terutama pakan ternak kambing dan sapi, disamping dikonsumsi manusia sebagai makanan tempe gembus yang dihasilkan dari pengeringan air kedelai. Setelah diadakan pelaksanaan dan pembinaan eko-efisiensi limbah yang dihasilkan dari kandungan organik dan suhu yang tinggi dapat direduksi. Manfaat yang lain adalah adanya penghematan biaya, kinerja lingkungan yang baik dan penyempurnaan organisasi. Tata kelola yang apik pada industri tahu dikembangkan sehingga dapat meningkatkan efisiensi waktu, mengurangi bahaya dan resiko dari limbah tahu dan tempe serta dampak buruk terhadap pencemaran lingkungan.
Kata Kunci : eko-efisiensi, kinerja lingkungan, penyempurnaan organisasi

A.  PENDAHULUAN
Klaster industri kecil tahu dan tempe Bendosari di Kabupaten Sukoharjo merupakan kategori industri kecil atau industri rumah tangga. Jumlah pengusaha tahu dan tempe di Kecamatan Bendosari cukup banyak, yaitu ±200 pengrajin tahu dan tempe.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar