Jumat, 27 Februari 2015

Dianmas, Vol.3, No.1, April 2014 - (Hal 1 - 8)



IPTEKS BAGI MASYARAKAT KLASTER INDUSTRI
KERAJINAN KIPAS DARI BAHAN BAMBU DI KLATEN

Sri Harmanto 1), Aryo Satito 1), Moch. Abdul Kodir 2)

1) Staf pengajar jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang
2) Staf pengajar jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. Soedarto, SH, Tembalang, Semarang 50275

Abstrak
Klaster industri kecil kerajinan kipas dari bahan bambu di Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten ini merupakan kategori industri kecil atau industri rumah tangga. Jumlah UKM di wilayah ini cukup banyak, yaitu 30  perajin. Pemasaran produk meliputi kota-kota besar seperti Solo, Semarang, Yogyakarta, dan Bali. Proses produksi pembuatan bilah bambu masih menggunakan peralatan tradisional sehingga menyebabkan kualitas dan kuantitasnya rendah. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat Program IbM ini adalah    un tuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk kipas dari bahan bambu  dengan cara pembuatan peralatan dan permesinan yang dipergunakan untuk pengerjaan bilah bambu. Selain itu untuk meningkatkan kinerja karyawan dengan melakukan pelatihan manajemen. Metode yang dilakukan dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat Program IbM ini adalah  pertemuan, pelatihan, dan pendampingan. Hasil-hasil yang dicapai dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat Program IbM ini adalah adanya peningkatan kualitas dan kuantitas produksi kipas dari bahan bambu dan peningkatan di bidang kinerja karyawan dengan terciptanya suasana kerja yang lebih nyaman dan keterbukaan masalah laporan keuangan.
Kata kunci : ipteks, kerajinan kipas, bahan bambu

A.  PENDAHULUAN
          Klaster industri kecil kerajinan kipas dari bahan bambu di Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten ini merupakan kategori industri kecil atau industri rumah tangga. Jumlah UKM di wilayah ini cukup banyak, yaitu 30  perajin. Pemasaran produk meliputi kota-kota besar seperti Solo, Semarang, Yogyakarta, dan Bali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar