PENGELOLAAN AIR BERSIH DI DESA GUMINGSIR
KECAMATAN PUNGGELAN KABUPATEN BANJARNEGARA
Bondan
Wismandanikung, Sri Wahyuningsih,Nur Saada
Staf
Pengajar Jurusan Teknik Mesin Polines
Politeknik Negeri Semarang, Jl. Prof. Sudarto, SH
Tembalang Semarang
Abstrak
Pada dukuh di daerah tinggi yaitu dimusim kemarau mengambil air bersih di
daerah lain seperti dukuh Gumingsir mendapatkan pasokan air dari desa lain
namun tidak mencukupi kebutuhan sehingga harus bergantian dan debit air yang
sedikit maka banyak yang tidak mendapat air bersih. Dukuh Sidadi dimusim
kemarau mengambil air di bawah desa yang berjarak 1 Km dan dipikul dengan
ember/derigen.Dukuh Sidadi mempunyai sumber mata air abadi namun jauh dan tidak
ada sarana air bersih dari mata air tersebut.Dukuh Tegaron mengambil air bersih
untuk memenuhi kebutuhan hidup dari mata air desa Aribaya yang berjarak 2 Km.
Namun dimusim kemarau Tegaron hanya kebagaian air bersih sedikit di malam
hari,itupun dengan cara giliran ronda/tunggu di mata air karena berebut dengan
petani di sekitar yang mengairi lahan pertanian. Dukuh Kaliglagah mengambil air
dari sungai Merawu yang berada 1 Km di bawah desa dengan menggunakan pompa air
bertenaga bensin.Jadi setiap air bersih habis, warga menggotong pompa diesel ke
tepi sungai Merawu dan menyedot air didibawa ke Kaliglagah. Untuk dukuh Sidadi
berada persis di sebelah sungai merawu dengan jarak 500m dan beda ketinggian 3
m, dimusim kemarau mengambil air dari sungai Merawu dengan derigen dan ember. Sasaran dari pembuatanperlindungan mata air dan distribusi ke rumah wagra ini adalah
pada seluruh masyarakat Desa Gumingsir sebanyak 212 rumah yang meliputi Dukuh
Gumingsir dan Sidadi dengan pengerjaan
swadaya kerjasama dengan Tim Pengabdian Kepada Masyarakat. Rumah warga dusun
gumingsir 100 rumah sudah terpasang keran sehingga kebutuhan keran 112 buah
dari 212 rumah warga. Setelah dilaksanakan kegiatan observasi dan analisis
situasi di Desa Gumingsir maka dalam pemecahan masalah terkait pengadaan air
bersih dan distribusi ke rumah wagra dilakukan dengan bimbingan terhadap
masyarakat agar turut berpartisipasi secara swadaya guna pembuatan perlindungan
mata air dan kran umum. Perlindungan mata air sebanyak 2 buah dan disalurkan ke
dukuh dengan pipa, kemudian dimasukan ke penampung sebanyak 2 buah yang akan
didistribusikan ke rumah-rumah warga sebagai sumber air bersih bagi masarakat.
Bak penyaring berukuran 1 m3 berfungsi untuk menyaring air dari
lumpur yang terbawa. Setelah
diadakan pengabdian kepada Masyarakat tim Pengabdi Polines kepada warga desa
gumingsir, masyarakat telah mendapatkan manfaat setelah dibuatkan tendon air
beserta instalasi ke setiap warga di desa Gumingsir.Tanggapan terhadap kegiatan
ini disambut baik, terbukti warga masyarakat turut berpartisipasi dalam
pembangunan fasilitas tersebut. Tim pengabdi berhasil mengurangi kesulitan
masyarakat dalam mendapatkan air bersih. Dengan berakhirnya kegiatan pengabdian
kepada masyarakat warga berharap banyak untuk keberlanjutan bantuan Ipteks
untuk sarana dan prasarana, maupun pelatihan untuk meningkatkan kualitas
sumberdaya manusia, oleh karena itu kegiatan-kegiatan selanjutnya dapat
diarahkan pada desa tersebut, mengingat kndisi desa tersebut sangat minim
dengan fasilitas-fasilitas.
Kata
kunci : air bersih, bak penyaring (selanjutnya klik...)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar