Minggu, 30 Maret 2014

Dianmas Vol. 2 No. 2, Oktober 2013, Hal : 79 - 86



PENGELOLAAN AIR BERSIH DI DESA GUMINGSIR
KECAMATAN PUNGGELAN KABUPATEN BANJARNEGARA
Bondan Wismandanikung,  Sri Wahyuningsih,Nur Saada
Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Polines
Politeknik Negeri Semarang, Jl. Prof. Sudarto, SH Tembalang Semarang
Abstrak
Pada dukuh di daerah tinggi yaitu dimusim kemarau mengambil air bersih di daerah lain seperti dukuh Gumingsir mendapatkan pasokan air dari desa lain namun tidak mencukupi kebutuhan sehingga harus bergantian dan debit air yang sedikit maka banyak yang tidak mendapat air bersih. Dukuh Sidadi dimusim kemarau mengambil air di bawah desa yang berjarak 1 Km dan dipikul dengan ember/derigen.Dukuh Sidadi mempunyai sumber mata air abadi namun jauh dan tidak ada sarana air bersih dari mata air tersebut.Dukuh Tegaron mengambil air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup dari mata air desa Aribaya yang berjarak 2 Km. Namun dimusim kemarau Tegaron hanya kebagaian air bersih sedikit di malam hari,itupun dengan cara giliran ronda/tunggu di mata air karena berebut dengan petani di sekitar yang mengairi lahan pertanian. Dukuh Kaliglagah mengambil air dari sungai Merawu yang berada 1 Km di bawah desa dengan menggunakan pompa air bertenaga bensin.Jadi setiap air bersih habis, warga menggotong pompa diesel ke tepi sungai Merawu dan menyedot air didibawa ke Kaliglagah. Untuk dukuh Sidadi berada persis di sebelah sungai merawu dengan jarak 500m dan beda ketinggian 3 m, dimusim kemarau mengambil air dari sungai Merawu dengan derigen dan ember. Sasaran dari pembuatanperlindungan mata air dan distribusi ke rumah wagra ini adalah pada seluruh masyarakat Desa Gumingsir sebanyak 212 rumah yang meliputi Dukuh Gumingsir dan Sidadi  dengan pengerjaan swadaya kerjasama dengan Tim Pengabdian Kepada Masyarakat. Rumah warga dusun gumingsir 100 rumah sudah terpasang keran sehingga kebutuhan keran 112 buah dari 212 rumah warga. Setelah dilaksanakan kegiatan observasi dan analisis situasi di Desa Gumingsir maka dalam pemecahan masalah terkait pengadaan air bersih dan distribusi ke rumah wagra dilakukan dengan bimbingan terhadap masyarakat agar turut berpartisipasi secara swadaya guna pembuatan perlindungan mata air dan kran umum. Perlindungan mata air sebanyak 2 buah dan disalurkan ke dukuh dengan pipa, kemudian dimasukan ke penampung sebanyak 2 buah yang akan didistribusikan ke rumah-rumah warga sebagai sumber air bersih bagi masarakat. Bak penyaring berukuran 1 m3 berfungsi untuk menyaring air dari lumpur yang terbawa. Setelah diadakan pengabdian kepada Masyarakat tim Pengabdi Polines kepada warga desa gumingsir, masyarakat telah mendapatkan manfaat setelah dibuatkan tendon air beserta instalasi ke setiap warga di desa Gumingsir.Tanggapan terhadap kegiatan ini disambut baik, terbukti warga masyarakat turut berpartisipasi dalam pembangunan fasilitas tersebut. Tim pengabdi berhasil mengurangi kesulitan masyarakat dalam mendapatkan air bersih. Dengan berakhirnya kegiatan pengabdian kepada masyarakat warga berharap banyak untuk keberlanjutan bantuan Ipteks untuk sarana dan prasarana, maupun pelatihan untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, oleh karena itu kegiatan-kegiatan selanjutnya dapat diarahkan pada desa tersebut, mengingat kndisi desa tersebut sangat minim dengan fasilitas-fasilitas.
         Kata kunci :  air bersih, bak penyaring   (selanjutnya klik...)
     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar