IbM KLASTER
INDUSTRI KECIL TAHU DAN TEMPE
DI
BENDOSARI SUKOHARJO
Vonny Siti Anggrahini
Budiarti, Totok Prasetyo
Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri
Semarang
Jl. Prof. Sudarto, S.H., Tembalang – Semarang
Abstrak
Klaster
industri kecil tahu dan tempe Bendosari di Kabupaten
Sukoharjo merupakan kategori industri kecil atau industri rumah tangga. Jumlah
pengusaha tahu dan tempe di Kecamatan Bendosari cukup banyak, yaitu ± 200 pengrajin tahu dan tempe. Di desa Puhgogor, kecamatan
Bendosari sendiri terdapat 134 pengrajin tahu dan
tempe. Hal ini tentu menimbulkan dampak yang cukup besar baik itu secara
ekonomi, sosial dan yang terpenting adalah berdampak pada kualitas lingkungan. Ampas yang tersida masih mempunyai kandungan protein
cukup tinggi yang dimanfaatkan untuk berbagai keperluan terutama pakan ternak
kambing dan sapi, disamping dikonsumsi manusia sebagai makanan tempe gembus
yang dihasilkan dari pengeringan air kedelai. Setelah diadakan pelaksanaan dan
pembinaan eko-efisiensi limbah yang dihasilkan dari kandungan organik dan suhu
yang tinggi dapat direduksi. Manfaat yang lain adalah adanya penghematan biaya,
kinerja lingkungan yang baik dan penyempurnaan organisasi. Tata kelola yang
apik pada industri tahu dikembangkan sehingga dapat meningkatkan efisiensi
waktu, mengurangi bahaya dan resiko dari limbah tahu dan tempe serta dampak buruk
terhadap pencemaran lingkungan.
Kata kunci : eko-efisiensi, kinerja lingkungan, penyempurnaan
organisasi
A.
PENDAHULUAN
Klaster industri kecil tahu dan tempe Bendosari
di Kabupaten Sukoharjo merupakan kategori industri kecil atau industri rumah
tangga. Jumlah pengusaha tahu dan tempe di Kecamatan Bendosari cukup banyak,
yaitu ± 200
pengrajin tahu dan tempe. Di desa Puhgogor, kecamatan Bendosari sendiri
terdapat 134
pengrajin tahu dan….(selanjutnya klik …..)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar