Minggu, 30 Maret 2014

Dianmas Vol. 2 No. 2, Oktober 2013, Hal : 57 - 68



PENERAPAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA  PERESAPAN AIR 
DENGAN METODE LUBANG RESAPAN BIOPORI (LRB)
YANG RAMAH LINGKUNGAN DALAM UPAYA PENCEGAHAN BANJIR
DI KAWASAN PEMUKIMAN
 Basuki Setiyo Budi1)  dan Sudirman2)
1)Jurusan Teknik Sipil dan 2) Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Semarang
Jl. Prof. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang 50275
Abstrak

Perumahan di Jalan Lemah Gempal VIA Kecamatan Semarang Selatan, kebanyakan tanpa talang air dan saluran pembuang air. Jalan di sekitar perumahan, kebanyakan berupa jalan semen dan paving blok,  merupakan bidang kedap yang tidak dapat meresapkan air. Apabila terjadi hujan, air tidak bisa meresap kedalam tanah. Dampaknya ketika musim hujan tiba terjadi genangan air yang dalam skala besar menjadi banjir, sebaliknya pada musim kemarau terjadi kekeringan, karena kurangnya ketersediaan air tanah. Untuk mengatasi hal tersebut harus dibuatkan tempat peresapan air ke dalam tanah. Yang paling cocok disini, adalah dengan membuat lubang resapan air yang disebut Lubang resapan biopori (LRB). Tujuan teknologi tepat guna ini adalah membuat lubang resapan Biopori (LRB) di kawasan pemukiman Jalan Lemah Gempal VIA Kecamatan Semarang Selatan untuk dapat menambah cadangan air tanah. Manfaat dari LRB pertama, dapat mencegah adanya banjir Kedua, nilai tambah dari sisi IPTEKS, biopori memiliki kelebihan antara lain biayanya lebih murah, pembuatannya mudah, bisa dibuat di lahan yang sempit dan dapat dimanfaatkan sebagai tempat pembuangan sampah organic. Metode yang digunakan dalam kegiatan teknologi tepat guna ini adalah : Sosialisasi Kinerja Membuat Lubang Resapan biopori dan Praktek Lapangan.  Lubang resapan biopori dengan diameter 17 cm dan kedalaman 120 cm yang dilengkapi juga dengan penutup roster berlubang dan alat bor tanah dengan panjang 120 cm sebanyak 17 LRB untuk setiap luasan 90 m2  bidang kedap air.
Kata Kunci : lubang resapan biopori (LRB)

A.  PENDAHULUAN
Pembangunan jalan di desa Lemah Gempal VIA RT.06/RW.04 Kelurahan Barusari Kecamatan Semarang Selatan, sebagian permukaannya berupa paving dan sebagian permukaannya berupa lapisan semen. Di jalan yang permukaannya berupa lapisan semen masyarakatnya enggan membangun saluran pembuangan air hujan dan peresapan air hujan, sehingga air hujan menggenangi jalan dan sulit meresap ke dalam tanah dan berubah menjadi air limpasan (run off).
              Perluasan lahan untuk pemukiman warga ….(selanjutnya klik….)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar