Minggu, 30 Maret 2014

Dianmas Vol. 2 No. 1, April 2013, Hal : 37 - 46



IbM KELOMPOK USAHA MIKRO JAMU JAWA TRADISIONAL
KELURAHAN GAYAM KECAMATAN SUKOHARJO
KABUPATEN SUKOHARJO
Sudarmi, Intan Niken Tari, Nugraheni, Sri Rahayu
Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Univet Bantara Sukoharjo
Jl. Letjen S. Humardani No. 1 Sukoharjo, kode pos 57512,
Telp. (0271) 593156, Fax (0271) 591065,

Abstrak
Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan pelaku usaha mikro jamu jawa tradisional tentang : pasca panen empon-empon, pembuatan simplisia yang berkualitas baik, pembukuan usaha, pengemasan jamu baik bentuk simplisia, tepung jamu maupun jamu kemasan. Dengan adanya kegiatan ini agar pelaku usaha mikro dapat lebih mengembangkan usahanya sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar. Bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat yaitu memberi penyuluhan (ceramah dan tanya jawab), pelatihan produksi dan pendampingan. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang telah dilakukan menyebabkan adanya peningkatan : pengetahuan pembukuan 46,67 %; pengetahuan pasca panen empon-empon dan simplisia 48,77% ; ketrampilan pembuatan simplisia55,17 % ; ketrampilan pengemasan jamu 55,64 % ; produksi simplisia (kunyit 49,82 % ; temu lawak 32,95 % ; jahe 52,76 % ) , peningkatan jamu tepung (kunyit 48,56 % ; kunyit putih 49,05 % ; temu lawak 63,30 ; sambiloto 42,16 % ; jahe 55,53 %), juga terjadi peningkatan jamu kemasan 31,436 %. Dengan adanya bantuan alat pengemas aluminium foil dapat menstimulasi UM II memproduksi jamu baru bentuk instan untuk anak-anak dengan kemasan yang lebih baik dan disukai konsumen.
Kata kunci : Usaha mikro, jamu Jawa tradisional.

A.      PENDAHULUAN
Usaha Mikro jamu jawa di Sukoharjo  ini keberadaannya  sudah turun – temurun  lebih dari 40 tahun. Jamu jawa tradisional  merupakan  bagian dari  kekayaan bangsa  yang perlu dilestarikan  dan ditingkatkan kualitasnya  melalui  pemanfaatan  ilmu pengetahuan  dan teknologi, sehingga pada saatnya nanti  akan menjadi obat alternatif disamping obat modern sejauh khasiatnya  dipertanggung jawabkan secara medis (Soebandrio dan Danur, 1996).  Dewasa ini kecenderungan (klik....)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar